Jumat, 27 Mei 2016

Penjelasan Tentang Iso, Shutter speed, Aperture

Penjelasan Tentang Iso, Shutter speed, Aperture Untuk Pemula-


 Sulit untuk mengambil gambar yang bagus tanpa memiliki pemahaman yang kuat tentang ISO, Shutter Speed ​​dan Aperture,yang biasa di sebut "Segitiga Exposure". ISO, Shutter Speed ​​dan Aperture merupakan satukesatuan yang tidak dapat di pisahkan dalam dunia fotografi, Karna ketiga komponen inilah penentu bagaimana hasil foto yang sobat ambil nanti, olehkarna itu wajib hukumnya bagi semua pelaku dunia fotografi untuk mengenal ketiganya. Berikut saya akan memberi penjelasan tentang ketiga komponen penting dalam dunia fotografi tersebut.

       
       Gambar kamera dslr



Berikut pengertian dari ISO, Shutter Speed ​​dan Aperture :


ISO
 - tingkat sensitivitas kamera terhadap cahaya yang tersedia. Hal ini biasanya diukur dalam angka, angka yang lebih rendah mewakili sensitivitas yang lebih rendah untuk cahaya yang tersedia, sementara jumlah yang lebih berarti lebih banyak sensitivitas. contoh kasus sederhananya adalah, Jika sobat mengambil foto objek dengan penerangan yang cukup maka sobat perlu menyeting iso ke angka yang paling kecil contohnya angka 100 untuk menghindari hasil foto yang over cahayanya, Demikian sebaliknya jika sobat mengambil foto di ruangan yang kurang cahaya atau di malam hari maka sobat perlu menyeting iso di angga yang besar sesuai dengan keadaan cahaya.

Shutter Speed ​​- lamanya waktu shutter kamera terbuka untuk mengekspos cahaya ke sensor kamera. Kecepatan rana biasanya diukur dalam sepersekian detik, ketika mereka berada di bawah kedua. Kecepatan rana lambat memungkinkan lebih banyak cahaya ke sensor kamera dan digunakan untuk cahaya rendah dan fotografi malam, sementara kecepatan rana juga bisa membantu untuk membekukan gerak. Contoh umumnya adalah sobat perlu menyeting shutter speed di anggka besar contoh 200, 300 atau lebih besar jika sobat ingin mengabadikan atau memotret benda yang bergerak contohnya saat sobat hendak mengambil foto motor atau mobil yang sedang berjalan. Demikian pula sebaliknya jika sobat mengambil foto benda diam maka tidak perlu menyeting shutter speed dalam angka besar.

Aperture - lubang dalam lensa, melalui mana cahaya bergerak ke dalam tubuh kamera. Semakin besar lubang, semakin banyak cahaya lolos ke sensor kamera. Aperture juga mengontrol kedalaman lapangan, yang merupakan bagian dari adegan yang tampaknya tajam. Jika aperture sangat kecil, kedalaman lapangan besar, sementara jika aperture besar, kedalaman lapangan kecil. Dalam fotografi, aperture biasanya dinyatakan dalam "f" nomor (juga dikenal sebagai "rasio fokus", karena f-number adalah rasio diameter aperture lensa dengan panjang lensa). Contoh f-angka adalah: f / 1.4, f / 2.0, f / 2.8, f / 4.0, f / 5.6, f / 8.0. contoh nya jika sobat inggin mengambil foto bokeh ( belakang objek blur) Maka sobat saya sarankan untuk menyenting aperture di angka terbesar contohnya f/1.4 atau f/1.8 sesuai kemampuan lensa sobat.

Demkian Penjelasan singkat tentang iso shutter speed aperture semoga bermanfaat bagi pembaca, dan jangan pernah berhenti mencoba, Selamat berkarya :)
Load disqus comments

1 komentar: